Para penderita stroke biasanya mengalami kelumpuhan di salah satu bagian tubuhnya. Dalam proses penyembuhan, mereka diajak untuk belajar berjalan kembali. Untuk memastikan keberhasilan proses ini, gerakan dan tenaga yang dikeluarkan oleh pasien saat berjalan perlu dianalisis. Hingga saat ini, proses analisis ini hanya dapat dilakukan di laboratorium tertentu dengan biaya yang sangat mahal. Namun, para peneliti dari Universitas Twente mencoba untuk mengubah semua itu dan menghadirkan alat analisis yang dapat digunakan di pusat rehabilitasi dan rumah sakit mana pun.
Selain untuk membantu proses penyembuhan penderita stroke, Prof. Peter Veltink percaya bahwa sepatu ini dapat diaplikasikan di luar bidang medis. Salah satunya adalah untuk melihat seberapa berat beban yang ditanggung oleh pengguna di saat bekerja. Data seperti ini terkadang dibutuhkan perusahaan asuransi. Prof. Velting menambahkan bahwa sepatu ini juga berpotensi untuk menjadi alat bantu di dunia olahraga.
Universitas Twente dan Xsens akan meluncurkan sepatu ini ke pasaran dengan nama ForceShoe. Berdasarkan rencana jangka panjang mereka, sepatu ini nantinya juga dapat dibeli setiap individu yang ingin mengenakannya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, hal ini cukup aneh kalau sampai terjadi, mengingat sepatu tersebut memiliki bentuk serupa dengan gabungan antara sandal gunung dan sepatu pogo.
0 komentar:
Posting Komentar