Para tuna netra dapat berjalan sendiri dengan bantuan sebuah tongkat yang digunakan untuk mendeteksi setiap rintangan di hadapannya. Namun, bagaimana dengan tuna netra yang memerlukan bantuan kursi roda untuk bergerak? Apakah mereka harus menggerakan kursi roda dengan satu tangan dan tangan lainnya menggenggam tongkat? Kegiatan ini tidak terkesan sederhana ataupun mudah sama sekali.
Tes publik pertama dilakukan oleh salah satu mahasiswa Universitas Teknologi Luleå bernama Daniel Innala Ahlmark. Ia sendiri memiliki keterbatasan penglihatan yang justru membuatnya menjadi kandidat yang tepat untuk melakukan pengetesan kursi roda elektrik ini di lapangan. Sistem scanner laser yang digunakan diklaim memiliki efek yang serupa dengan penggunaan tongkat sebagai alat pendeteksi rintangan pada saat berjalan.
Tim peneliti dari Universitas Teknologi Luleå mengaku bahwa sistem scanner laser ini masih berada dalam tahap pengembangan. Hingga saat ini, sistem ini hanya dapat mendeteksi setiap rintangan yang berada di level ketinggian yang sama dengan laser tersebut. Salah satu solusi yang dipertimbangkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan penggunaan kamera 3D. Diperkirakan setidaknya sistem scanner laser untuk kursi roda ini baru akan siap diproduksi untuk konsumen dalam lima tahun mendatang.
Source: Gizmag
0 komentar:
Posting Komentar